Selasa, 26 September 2023

Kamis, 8 Juni 2023: Harga minyak mentah dunia naik lantaran stok minyak mentah AS turun

- Kamis, 8 Juni 2023 | 11:59 WIB
Harga Minyak mendapatkan kabar baik
Harga Minyak mendapatkan kabar baik

MINING INSIDER - Harga minyak mentah dunia berjangka naik pada Kamis, 8 Juni 2023.

Harga minyak mentah dunia karena persediaan minyak mentah komersial AS turun minggu lalu dan pemotongan produksi Saudi melebihi sinyal permintaan yang lemah.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terangkat 79 sen atau 1,10 persen, menjadi menetap di 72,53 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Baca Juga: Kamis, 8 Juni 2023: Harga emas berjangka turun menghentikan kenaikan 2 hari

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menguat 66 sen atau 0,87 persen, menjadi ditutup di 76,95 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Data yang dirilis oleh Administrasi Informasi Energi (EIA) AS pada Rabu (7/6/2023) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah komersial AS turun 500.000 barel dalam pekan yang berakhir 2 Juni, meskipun impor minyak mentah bersih tumbuh pesat selama periode yang sama. 

Stok bensin dan sulingan AS, bagaimanapun, naik masing-masing sebesar 2,7 juta barel dan 5,1 juta barel, minggu lalu.

Baca Juga: Kamis, 8 Juni 2023: Harga emas Antam turun jadi Rp1.052.000 per gram

Vladimir Zernov, seorang analis di penyedia informasi pasar FX Empire, mencatat bahwa minyak mentah WTI menetap di atas $72 per barel karena para pedagang berfokus pada penarikan persediaan minyak mentah.

Laporan inventaris EIA keseluruhan bullish karena pemanfaatan kilang AS mencapai 95,8% minggu lalu, level tertinggi sejak Agustus 2019, menurut Phil Flynn, analis senior di The PRICE Futures Group.

Kedua harga acuan melonjak lebih dari satu dolar AS pada Senin (5/6/2023) setelah keputusan Arab Saudi selama akhir pekan untuk mengurangi produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) menjadi 9 juta barel per hari pada Juli.

Baca Juga: Dinilai sukses, PT Pertamina reduksi emisi hingga 31 persen

"Masa depan tampaknya berada dalam 'tarik tambang' dengan permintaan yang melambat untuk manufaktur," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

"Dan permintaan minyak diesel yang lebih ringan, terhadap pengurangan produksi yang diperkirakan berasal dari OPEC & Saudi," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Tekad Triyanto

Sumber: Federal Reserve Board

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X